MAKALAH
Makalah
ini Disusun guna Untuk
Memenuhi
Mata Kuliah Kesehatan
Olahraga
Dosen
Pengangpu: Indah
Prasetyawati Tri Purnama Sari, M.Or
Oleh kelompok 2 :
Wahyu Wibowo 10604221007
Ana Prasetya 10604221018
Alif Hamzah 10604221032
Edy Budimulyanto 10604221054
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNUVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Aa.
Latar
Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan
aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu baik
untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa makna dari aktivitas
tubuh itu sendiri, atau yang lebih populer dengan kata olahraga. Olahraga
merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan kita yang mengikut sertakan
sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu untuk melayani
kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut
mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh
kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi ketika kita akan
melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat umur dari orang yang
akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa berakibat tidak baik
untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh mengangkat beban yang terlalu
berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi
sangat penting kita harus mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas, maka kami mencoba membahasnya
dengan dituangkan dalam bentuk makalah yang sederhana ini. Kami akan membahas
pedoman-pedoman latihan olahraga pada anak-anak, sehingga diharapkan setelah
ini kita semua bisa mengetahui bagaimana dan olahraga apa yang baik diberikan
kepada anak-anak.
B.
Batasan
Masalah
Mempertimbangkan keterbatasan
yang ada pada penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan
lebih fokus dan jelas. Penulis akan membatasi masalah pada makalah ini yaitu: Pedoman
Latihan Olahraga Pada Anak.
Cb.
Rumusan
Masalah
Sesuai
dengan pembatasan masalah di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa
olahraga itu ?
2. Jenis
olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya ?
3. Apa
manfaat olahraga bagi anak ?
Dc. TujuanPenulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang olahragadan jenis-jenis olahraga yang cocok
untuk anak-anak sesuai dengan umurnya serta dapat mengetahui manfaat olahraga
bagi anak.
Ed. Manfaat Makalah
Dari
tujuan makalah di atas, maka penulisan ini dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi mahasiswa FIK UNY.
Hasilpenulisaninidiharapkandapatdijadikanbahankajiandaninformasi bagimahasiswa FIK UNY.
2. Bagi jurusan PGSD PENJAS FIK UNY.
Dapatbermanfaatuntukmemberikanmasukandalamrangkapengembangankeilmuandanpeningkatan
proses belajar mengajar.
BAB
II
KAJIAN
TEOTRI
Pertumbuhan
dan perkembangan pada anak adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan
oleh semua orang tua. Karena dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
anak, kita juga akan mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional yang merupakan penuntun bagi para orang tua dan guru dalam mengkaji
tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap olahraga yang diberikan
pada anak.
Pembahasan
olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek
pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh
terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut
sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus,
menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Berdasrkan
penelitianyang dilakukan oleh peneliti di Swedia mendapatkan kesimpulan ini
setelah mengamati lebih dari 200 anak selama 9 tahun. Ke-200 anak tersebut
dibagi menjadi 2 kelompok: intervensi dan kontrol.
Anak-anak
di kelompok intervensi menerima pendidikan jasmani lima hari seminggu ditambah
pelatihan keterampilan motorik-fisik tambahan seperti keseimbangan dan
koordinasi. Sedangkan anak-anak di kelompok kontrol pendidikan jasmani
biasa.Hasilnya, 96 persen anak-anak di kelompok intervensi mencapai nilai yang
memadai untuk naik ke jenjang sekolah menengah dibandingkan dengan 89 persen
anak-anak di kelompok kontrol.
Perbedaan
ini juga sangat kentara pada anak laki-laki (96 persen pada kelompok intervensi
dan 83 persen di kelompok kontrol). Anak laki-laki dalam kelompok intervensi
memiliki nilai yang lebih tinggi di mata pelajaran Bahasa Swedia, Bahasa
Inggris, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan daripada anak laki-laki
di kelompok kontrol.
Studi ini
juga menemukan bahwa pada saat mencapai kelas 9, 93 persen siswa dalam kelompok
intervensi memiliki keterampilan motorik-fisik lebih baik dibandingkan 53
persen siswa dalam kelompok kontrol."Di Swedia, awalnya pendidikan jasmani
diberikan dalam 3 kali seminggu namun sayangnya kini telah diubah menjadi 1-2
kali seminggu saja," ungkap peneliti Ingegerd Ericsson dari Malmo
University seperti dilansir dari HealthDay, Senin (28/5/2012)."Padahal
kami telah mengkonfirmasi secara ilmiah bahwa pendidikan jasmani harian dan
pelatihan kemampuan motorik-fisik tidak hanya meningkatkan kemampuan motorik
tetapi juga prestasi di sekolah," ujarnya.
Dengan adanya penelitian dan
beberapa pendapat dari ahli, dapat dilihat bahwa olahraga sangat berpengaruh
pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya dari segi fisik, emosional,
mental, dan sosial.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Apa Olahraga
Itu?
Olahraga
dapat diartikan yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha
untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan
jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal.
61). Olahraga dalam arti yang lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk
menguatkan dan menyehatkan badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian
ini olahraga yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap
hari dengan mudah dan tanpa memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal,
misalnya: jalan cepat, lari, lari ditempat, bersepeda, senam, dan sebagainya.
Setiap
orang melakukan suatu kegiatan pasti orang tersebut mempunyai arti dan tujuan.
Sama halnya dengan olahraga, dalam melakukan olahraga juga memiliki tujuan yang
ingin dicapai. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang tujuan
olahraga :
1. Menurut
Cooper (1976 hal. 12-13) bahwa pengaruh olahraga dapat meningkatkan efisiensi
kerja paru-paru, kerja jantung memperbesar volume darah, meningkatkan konsumsi
oksigen maksimal dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Jelaslah disini
bahwa olahraga bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi
fisik seseorang.
2. Menurut
Edelfrid Buggel (Olympic Solidarity, 1975 hal. 145-147) bahwa dijerman timur
gerakan olahraga secara masal dengan nama “Olahraga untuk Siapapun” bertujuan
untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi. Timbulah
organisasi-organisasi antara lain :
a) “Program
Olahraga Bersama”, tiap tahun mengadakan festival pekerja dari 215 distrik,
adalah usaha orientasi/penerangan tentang olahraga, permainan dan berkelana di
alam bebas dengan memanfaatkan kondisi alam atau dengan istilah “kembali
bermain di alam”. Anggota dari organisasi ini tahun 1973 berjumlah 5 juta dari
jumlah penduduk 17 juta. Mereka melakukan olahraga secara teratur.
b) “Bukan
libur jika tanpa olahraga” yaitu organisasi yang mengorganisir kegiatan liburan
dan olahraga, misalnya: Kursus khusus untuk pemeliharaan kesegaran jasmani,
olahraga untuk kesehatan, khusus liburan yang diisi kegiatan olahraga.
Organisasi ini diikuti oleh 5,5 juta.
c) “Jagalah
kesehatan anda”, olahraga untuk orang cacat dan rehabilitasi.
3. Rosentswieg
(The Research Quartely, 40 : 783-787, December, 1968) mengadakan penelitian
untuk menentukan ranking 10 macam tujuan pendidikan jasmani (Olahraga). Sampel
100 orang dari sekolah tinggi pendidikan jasmani di Texas. Ternyata ranking
tertinggi dari hasil kuisioner itu adalah “Organic Vigor”, diartikan bahwa
melalui bermain, berolahraga dan menari mahasiswa mengembangkan sistem
kardiovaskular dan organ (alat-alat) lain untuk meningkatkan sistem otot.
Berdasarkan penelitian ini ternyata olahraga terutama untuk mengembangkan
kondisi fisik dan kekuatan otot.
4. Soudan
Salem dan Everett Peter (Journal, May 1981 hal. 15-71) mengadakan penelitian
tentang tujuan terpenting pendidikan jasmani (Olahraga) dengan responder
mahasiswa Universitas Negeri Florida sebanyak 909 orang, terdiri dari 430 orang
putra dan 479 orang putri. Dari 24 daftar tujuan olahraga, responder disuruh
memberi tanda : sangat penting, penting, sedang, kurang penting, dan sangat
kurang penting untuk tiap-tiap pertanyaan. Dari hasil penelitian ini bahwa :
“Tujuan pendidikan jasmani untuk memelihara kesehatan dan kondisi fisik”
dinyatakan terbanyak yang menyatakan sangat penting.
5. Di
Indonesia saat ini banyak gerakan terutama untuk memelihara kesehatan dan
kondisi fisik. Misanya ada perkumpulan-perkumpulan: “ Jantung sehat”,“ Gerak
jalan sehat” yang masing-masing mengadakan kegiatan olahraga secara teratur
guna membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik mereka.
Berdasarkan
pendapat-pendapat dan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan berolahraga adalah untuk membina dan meningkatkan kondisi fisik.
B.
Jenis
Olahraga Bagi Anak
Pembahasan
olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek
pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh
terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai
kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus,
menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Sampai
saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang,
meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak.
Ada
beberapa macam jenis olahraga bagi anak-anak yang harus dilakukan untuk menjaga
kesegaran jasmani dan kesehatan tubuhnya yaitu perawaatan dalam posisi bayi,
olahraga usia prasekolah, olahraga usia sekolah dasar, olahraga usia sekolah
menengah. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:
1.
Perawatan Dalam Posisi Bayi
Macam posisi bayi dalam 3 bulan pertamasetelah lahir, memberi pengalaman
latihan pertumbuhanyang berbeda. Beberapa penelitian ( Gleiss, 1970; Brackbiel
et al, 1973), menunjukkan sikap terlentang membatasi persepsi mata, kurang
latihan otot dan cenderung terdapat kelemahan sendi panggul. Kekurangan relatif
aktivitas otot, merupakan suatu faktor penyebab deformitas tulang, terutama lengan,
panggul dan tulang belakang.
Bayi mempunyai kecenderungan kembung karena usus yang relatif panjang
dibanding panjang badannya dan otot perut yang masih lemah sehingga frekuensi
muntah bertambah.
Perawatan dalam posisi tengkurap memberi latihan secara aktif; persepsi
pandangan lebih luas, pertumbuhan tulang lebih harmonis dan tengkorak lebih
bulat. Terjadi pertumbuhan kekuatan, otot tengkuk, lengan dan tungkai.
Frekuensi paru-paru akan lebih meningkat karena interaksi kerja diafragma, otot
dada dan perut yang lebih meningkat berkembang ( Hutchison et al, 1979). Pada
posisi tengkurap maupun lentang, diperkuat oleh pertumbuhan otot perut,
sehingga pemberian minum lebih mudah ( Yu, 1975; Blumenthal et al, 1979).
Pertama kali dalam latihan tengkurap, bayi secara spontan menggerakkan
kedua tungkai ( frog position ) dan menangis. Selanjutnya bayi akan lebih
banyak tidur dan kurang frekuensi menangis dibanding posisi terlentang. Bayi
dalam beberapa hari dapat mengangkat kepala bereaksi, bereaksi pada suara dan
dalam bulan pertamalengan sudah menahan kepala dan terangkat.
2. Olahraga Bagi
Usia Prasekolah
Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda.
Tetapi banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk
anak-anak dalam berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan
pada waktu melakukan olahraga. Banyak orangtua yang tidak menghiraukan apakah
anakanya melakukan olahraga apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para
pemuda baik pria maupun wanita yang kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua
akibat kurangnya pengetahuan mengenai manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan
suatu proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian
pula halnya dengan berlari, melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula
suatu proses latihan. Jika hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk
seterusnya koordinasi tubuh tidak berkembang dengan baik.
a. Usia satu
setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah
hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya hal
ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut, anak
dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur. Anak
dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah
ditemuinya. Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik
sejak usia dini.
b. Usia dua
tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung
suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda dapat
mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar
mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang
menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c. Usia tiga
tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun
mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri, depan atau
belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya lari-lari kecil
sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan olahraga dengan
mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai permainan lain
yang memiliki aturan permainan.
d. Usia empat
hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang
lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan bola, menangkap
bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum mampu membedakan
daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu, katakan kepada sang anak
agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam hal ini, pengawasan
Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
Contoh-contoh gerakan yang
dapat menyenangkan anak-anak:
1) Mulailah
melatih anak melempar bola yang kecil. Anda menjadi sasaranya, dan tangkaplah
bila itu dengan kedua tanagn anda. Kemudian berikan pelajaran menangkap bola
dengan kedua tanganya, lemparkan bola dengan hati-hati. Jika bola terlalu kecil
gantilah dengan bola yang sedikit lebih besar. Dalam latihan ini, anak dilatih
mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata. Dan kita harus sabar
melatihnya.
2) Anak-anak
senang memanjat dan berayun-ayun maka dari itu buatlah tempat memanjat
dihalaman rumah. Ini merupakan permulaan pengembangan kekuatan tubuh bagian
atas.
3) Ajarkan
kepada anak-anak secara progresif bagaimana cara melompat, kemudian cara
berlari dan melompat. Mulailah melompat dengan kedua kaki dan mendarat dengan
kedua kaki pula tanpa lari. Jika sudah dapat melompat, ajarkan lari dan
melompat melalui bantal. Pada tahap ketiga, ajarkan lari, lompat dan lari,
sehingga anak dapat berlari setelah melompat.
Hal-hal
yang perlu di perhatikan dalam melatih anak-anak:
1) Sabar. Sebab
anda tidak dapat mengharapkan hasil begitu cepat nampak.
2) Tekun. Latihan akan memakan
banyak waktu dan semua membutuhkan ulangan-ulangan.
3) Variasi.
Anak-anak memerlukan banyak variasi.
4) Menyenangkan.
Anakl-anak harus menyenangi permainan-permainan tersebut.
3 2. Olahraga
Bagi Usia Sekolah Dasar
a. Usia
enam sampai delapan tahun
Ketika
anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang.
Pertumbuhan yang nampak sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan
kaki. Koordinasi antara tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya
juga lebih berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan
sosialisasi dan berlatih bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan
dan koordinasi gerakan. Anak merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok
masih kurang. Meskipun dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan
kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila salah satu cabang olahraga dipilih
sejak masa ini, terdapat kecenderungan dipertahankan untuk prestasi. Hal ini
terjadi baik pada anak laki-laki maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu
harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan sangat
berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam
permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat
pemukul seperti raket atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat
menarik baginya. Inilah waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya
harus dalam pengawasan pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan
yang menakutkan bagi anak pada usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b. Usia
sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi
pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu pertumbuhanya
lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan
otot yang kecil.
Dianjurkan
memberikan sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk mengembangkan
kecepatan maupun gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja,
basket, skating, dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar
teknik dan alat tubuh secara keseluruhan.
Pada
akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan
wanita dan anak memandang bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya
suatu latihan pada masa ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan,
sikap negatif terhadap olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971;
Bailey,1973; Morehouse; dan Miller, 1976).
4 3. Olahraga
bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun
Merupakan
masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan
telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat
untuk beban latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang
di daerah discus epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi
pada sepak bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick &
Requa, 1978)
C.
Manfaat
Olahraga Bagi Anak
Olahraga banyak mempunyai
manfaat diantaranya adalah sebagai beriku:
11.
Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control
mengungkapkan, salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah
obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko penyakit
diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu cara yang
paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik
ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan mencegah
obesitas.
22. Meningkatkan
Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's
Institute, anak yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang
tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk
konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.
33. Lebih
Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam
permainan. Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah
dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak
peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa, sikap sportif ini akan
terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan berusaha melakukan yang
terbaik dan sportif.
44. Sarana
Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi
anak-anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa
jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan mereka.
Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan antaranggota, dan ini akan
membantu anak untuk menjalin persahabatan.
55. Membangun
Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri
anak, apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga
memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir positif
tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan. Aktivitas fisik ini
akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri
sendiri.
66. Mengajarkan
Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola
membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa
bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar
berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan belajar melakukan apa yang
terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
77. Membantu
Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah
membawa pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor
maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus menguasai teknik
dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga memberikan
pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan jangka panjang dan
pendek dalam hidup mereka.
88. Membina
Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti
punya kata-kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini
biasanya terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai
hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk menghadapi luka,
kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk menghadapi kegagalan mereka
dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan berikutnya.
9. Menghindarkan
Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat
anak cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka
berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan tidak
benar, dan juga tindak kriminal.
10. Memberi
Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan
bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai
langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat,
melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka
tahu bahwa olahraga itu menyenangkan, sehingga lebih mudah membuat mereka
berolahraga.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Olahraga
adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan,
mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada
tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau
kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana
mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun
fisik dan mental yang baik bagi mereka.
B.
Saran
Dalam
mengajarkan olahraga pada anak, dianjurkan untuk tidak memberikan beban yang
berlebih. Yang terpenting adalah anak mau bergerak dan merasa senang untuk
melakukan olahraga.
Daftar
Pustaka
.....................,1951. Kumpulan Makalah Simposium-Forum dan
Panel-Forum Kesehatan Olahraga, fakultas
kedokteran UGM : Yogyakarta.
Hinson, Curt. 1995. Fitnes for Children. Includes
bibliographical references : Delaware
Sumosardjuno, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga,
Gramedia : Jakarta.
Diakses dari
http://female.kompas.com/read/2012/08/01/16313846/10.Manfaat.Olahraga.Bagi.Anak.
Pada hari senin, 17 September 2012 pukul 15.13 WIB