Kamis, 27 September 2012

OLAHRAGA UNTUK ANAK-ANAK


PEDOMAN LATIHAN OLAHRAGA UNTUK ANAK
MAKALAH
Makalah ini Disusun guna Untuk
Memenuhi Mata Kuliah Kesehatan Olahraga
Dosen Pengangpu: Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari, M.Or


Oleh kelompok 2 :
Wahyu Wibowo                    10604221007
Ana Prasetya                       10604221018
Alif Hamzah                         10604221032
Edy Budimulyanto              10604221054



FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNUVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012



BAB I
PENDAHULUAN
Aa. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa makna dari aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih populer dengan kata olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan kita yang mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja tersebut.
Pada anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan usia lanjut mempunyai takaran olahraga yang berbeda-beda, semua ini disebabkan oleh kemampuan dan kebutuhan dari tubuh kita sendiri. Jadi ketika kita akan melakukan atau akan memberikan olahraga kita harus melihat umur dari orang yang akan melaksanakannya. Karena apabila tidak sesuai bisa berakibat tidak baik untuk tubuh, contohnya apabila anak-anak disuruh mengangkat beban yang terlalu berat, maka bisa jadi akan menghambat pertumbuhan dari si anak tersebut. Jadi sangat penting kita harus mengetahui pedoman-pedoman dalam melakukan olahraga.
Dilihat dari uraian diatas, maka kami mencoba membahasnya dengan dituangkan dalam bentuk makalah yang sederhana ini. Kami akan membahas pedoman-pedoman latihan olahraga pada anak-anak, sehingga diharapkan setelah ini kita semua bisa mengetahui bagaimana dan olahraga apa yang baik diberikan kepada anak-anak.
B.   Batasan Masalah
Mempertimbangkan keterbatasan yang ada pada penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan lebih fokus dan jelas. Penulis akan membatasi masalah pada makalah ini yaitu: Pedoman Latihan Olahraga Pada Anak.



Cb.  Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa olahraga itu ?
2.    Jenis olahraga apa sajakah yang cocok untuk anak sesuai dengan umurnya ?
3.    Apa manfaat olahraga bagi anak ?
Dc.  TujuanPenulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang olahragadan jenis-jenis olahraga yang cocok untuk anak-anak sesuai dengan umurnya serta dapat mengetahui manfaat olahraga bagi anak.
Ed Manfaat Makalah
Dari tujuan makalah di atas, maka penulisan ini dapat bermanfaat bagi:
1.    Bagi mahasiswa FIK UNY.
Hasilpenulisaninidiharapkandapatdijadikanbahankajiandaninformasi bagimahasiswa FIK UNY.
2.    Bagi jurusan PGSD PENJAS FIK UNY.
Dapatbermanfaatuntukmemberikanmasukandalamrangkapengembangankeilmuandanpeningkatan proses belajar mengajar.


BAB II
KAJIAN TEOTRI

Pertumbuhan dan perkembangan pada anak adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh semua orang tua. Karena dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak, kita juga akan mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional yang merupakan penuntun bagi para orang tua dan guru dalam mengkaji tingkat fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap olahraga yang diberikan pada anak.
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Berdasrkan penelitianyang dilakukan oleh peneliti di Swedia mendapatkan kesimpulan ini setelah mengamati lebih dari 200 anak selama 9 tahun. Ke-200 anak tersebut dibagi menjadi 2 kelompok: intervensi dan kontrol.
Anak-anak di kelompok intervensi menerima pendidikan jasmani lima hari seminggu ditambah pelatihan keterampilan motorik-fisik tambahan seperti keseimbangan dan koordinasi. Sedangkan anak-anak di kelompok kontrol pendidikan jasmani biasa.Hasilnya, 96 persen anak-anak di kelompok intervensi mencapai nilai yang memadai untuk naik ke jenjang sekolah menengah dibandingkan dengan 89 persen anak-anak di kelompok kontrol.
Perbedaan ini juga sangat kentara pada anak laki-laki (96 persen pada kelompok intervensi dan 83 persen di kelompok kontrol). Anak laki-laki dalam kelompok intervensi memiliki nilai yang lebih tinggi di mata pelajaran Bahasa Swedia, Bahasa Inggris, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan daripada anak laki-laki di kelompok kontrol.
Studi ini juga menemukan bahwa pada saat mencapai kelas 9, 93 persen siswa dalam kelompok intervensi memiliki keterampilan motorik-fisik lebih baik dibandingkan 53 persen siswa dalam kelompok kontrol."Di Swedia, awalnya pendidikan jasmani diberikan dalam 3 kali seminggu namun sayangnya kini telah diubah menjadi 1-2 kali seminggu saja," ungkap peneliti Ingegerd Ericsson dari Malmo University seperti dilansir dari HealthDay, Senin (28/5/2012)."Padahal kami telah mengkonfirmasi secara ilmiah bahwa pendidikan jasmani harian dan pelatihan kemampuan motorik-fisik tidak hanya meningkatkan kemampuan motorik tetapi juga prestasi di sekolah," ujarnya.
Dengan adanya penelitian dan beberapa pendapat dari ahli, dapat dilihat bahwa olahraga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya dari segi fisik, emosional, mental, dan sosial.







BAB III
PEMBAHASAN
A.     Apa Olahraga Itu?
Olahraga dapat diartikan yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia ( Departemen olahraga, 1964 hal. 61). Olahraga dalam arti yang lebih sempit ialah latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan badan ( Poerwodarminto, 1975 hal.684). Dalam uraian ini olahraga yang dimaksud adalah aktivitas jasmani yang dapat dilakukan setiap hari dengan mudah dan tanpa memerlukan alat dan perlengkapan yang mahal, misalnya: jalan cepat, lari, lari ditempat, bersepeda, senam, dan sebagainya.
Setiap orang melakukan suatu kegiatan pasti orang tersebut mempunyai arti dan tujuan. Sama halnya dengan olahraga, dalam melakukan olahraga juga memiliki tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang tujuan olahraga :
1.      Menurut Cooper (1976 hal. 12-13) bahwa pengaruh olahraga dapat meningkatkan efisiensi kerja paru-paru, kerja jantung memperbesar volume darah, meningkatkan konsumsi oksigen maksimal dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Jelaslah disini bahwa olahraga bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik seseorang.
2.      Menurut Edelfrid Buggel (Olympic Solidarity, 1975 hal. 145-147) bahwa dijerman timur gerakan olahraga secara masal dengan nama “Olahraga untuk Siapapun” bertujuan untuk membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi. Timbulah organisasi-organisasi antara lain :
a)    “Program Olahraga Bersama”, tiap tahun mengadakan festival pekerja dari 215 distrik, adalah usaha orientasi/penerangan tentang olahraga, permainan dan berkelana di alam bebas dengan memanfaatkan kondisi alam atau dengan istilah “kembali bermain di alam”. Anggota dari organisasi ini tahun 1973 berjumlah 5 juta dari jumlah penduduk 17 juta. Mereka melakukan olahraga secara teratur.
b)    “Bukan libur jika tanpa olahraga” yaitu organisasi yang mengorganisir kegiatan liburan dan olahraga, misalnya: Kursus khusus untuk pemeliharaan kesegaran jasmani, olahraga untuk kesehatan, khusus liburan yang diisi kegiatan olahraga. Organisasi ini diikuti oleh 5,5 juta.
c)    “Jagalah kesehatan anda”, olahraga untuk orang cacat dan rehabilitasi.
3.      Rosentswieg (The Research Quartely, 40 : 783-787, December, 1968) mengadakan penelitian untuk menentukan ranking 10 macam tujuan pendidikan jasmani (Olahraga). Sampel 100 orang dari sekolah tinggi pendidikan jasmani di Texas. Ternyata ranking tertinggi dari hasil kuisioner itu adalah “Organic Vigor”, diartikan bahwa melalui bermain, berolahraga dan menari mahasiswa mengembangkan sistem kardiovaskular dan organ (alat-alat) lain untuk meningkatkan sistem otot. Berdasarkan penelitian ini ternyata olahraga terutama untuk mengembangkan kondisi fisik dan kekuatan otot.
4.      Soudan Salem dan Everett Peter (Journal, May 1981 hal. 15-71) mengadakan penelitian tentang tujuan terpenting pendidikan jasmani (Olahraga) dengan responder mahasiswa Universitas Negeri Florida sebanyak 909 orang, terdiri dari 430 orang putra dan 479 orang putri. Dari 24 daftar tujuan olahraga, responder disuruh memberi tanda : sangat penting, penting, sedang, kurang penting, dan sangat kurang penting untuk tiap-tiap pertanyaan. Dari hasil penelitian ini bahwa : “Tujuan pendidikan jasmani untuk memelihara kesehatan dan kondisi fisik” dinyatakan terbanyak yang menyatakan sangat penting.
5.      Di Indonesia saat ini banyak gerakan terutama untuk memelihara kesehatan dan kondisi fisik. Misanya ada perkumpulan-perkumpulan: “ Jantung sehat”,“ Gerak jalan sehat” yang masing-masing mengadakan kegiatan olahraga secara teratur guna membina dan meningkatkan kesehatan dan kondisi fisik mereka.
Berdasarkan pendapat-pendapat dan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan berolahraga adalah untuk membina dan meningkatkan kondisi fisik.
B.    Jenis Olahraga Bagi Anak
Pembahasan olahraga pada anak yang mengalami tumbuh kembang ini mencakup dua aspek. Aspek pertama merupakan latihan jasmani dan permainan yang mempunyai pengaruh terhadap stamina atau kesegaran jasmani. Beberapa latihan dapat berlanjut sebagai kegiatan rekreasi atau hobi. Aspek kedua merupakan latihan yang khusus, menyangkut prestasi pada pertandingan suatu cabang olahraga ( Smith, 1978).
Sampai saat ini, kepustakaan tentang olahraga pada anak di Indonesia sangat jarang, meskipun disadari bahwa pembinaan olahragaharus dimulai sejak kanak-kanak.
Ada beberapa macam jenis olahraga bagi anak-anak yang harus dilakukan untuk menjaga kesegaran jasmani dan kesehatan tubuhnya yaitu perawaatan dalam posisi bayi, olahraga usia prasekolah, olahraga usia sekolah dasar, olahraga usia sekolah menengah. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis olahraga, yaitu:
             1.   Perawatan Dalam Posisi Bayi
Macam posisi bayi dalam 3 bulan pertamasetelah lahir, memberi pengalaman latihan pertumbuhanyang berbeda. Beberapa penelitian ( Gleiss, 1970; Brackbiel et al, 1973), menunjukkan sikap terlentang membatasi persepsi mata, kurang latihan otot dan cenderung terdapat kelemahan sendi panggul. Kekurangan relatif aktivitas otot, merupakan suatu faktor penyebab deformitas tulang, terutama lengan, panggul dan tulang belakang.
Bayi mempunyai kecenderungan kembung karena usus yang relatif panjang dibanding panjang badannya dan otot perut yang masih lemah sehingga frekuensi muntah bertambah.
Perawatan dalam posisi tengkurap memberi latihan secara aktif; persepsi pandangan lebih luas, pertumbuhan tulang lebih harmonis dan tengkorak lebih bulat. Terjadi pertumbuhan kekuatan, otot tengkuk, lengan dan tungkai. Frekuensi paru-paru akan lebih meningkat karena interaksi kerja diafragma, otot dada dan perut yang lebih meningkat berkembang ( Hutchison et al, 1979). Pada posisi tengkurap maupun lentang, diperkuat oleh pertumbuhan otot perut, sehingga pemberian minum lebih mudah ( Yu, 1975; Blumenthal et al, 1979).
Pertama kali dalam latihan tengkurap, bayi secara spontan menggerakkan kedua tungkai ( frog position ) dan menangis. Selanjutnya bayi akan lebih banyak tidur dan kurang frekuensi menangis dibanding posisi terlentang. Bayi dalam beberapa hari dapat mengangkat kepala bereaksi, bereaksi pada suara dan dalam bulan pertamalengan sudah menahan kepala dan terangkat.
2.    Olahraga Bagi Usia Prasekolah
Seperti telah kita sepakati, sebaiknya olahraga dimulai sejak usia muda. Tetapi banyak yang belum tahu jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk anak-anak dalam berbagai usia, dan apa tujuan gerakan-gerakan yang dilakukan pada waktu melakukan olahraga. Banyak orangtua yang tidak menghiraukan apakah anakanya melakukan olahraga apa tidak, sehingga tidak heran jika banyak para pemuda baik pria maupun wanita yang kurang baik kesegaran jasmaninya. Ini semua akibat kurangnya pengetahuan mengenai manfaat olahraga bagi kesehatan.
Kita dilahirkan mempunyai kaki, namun untuk dapat berjalan membutuhkan suatu proses belajar, dari merangkak dilatih sampai bisa berjalan. Demikian pula halnya dengan berlari, melompat, melempar dan menangkap membutuhkan pula suatu proses latihan. Jika hal ini tidak dilatih sejak dini maka untuk seterusnya koordinasi tubuh tidak berkembang dengan baik.
a.      Usia satu setengah tahun hingga dua tahun
Olahraga bisa dilakukan saat buah hati Anda mulai dapat bergerak, berjalan dan berlari dengan benar. Umumnya hal ini dilakukan saat anak berusia 1,5 hingga 2 tahun. Saat usia tersebut, anak dapat mulai diperkenalkan dengan olahraga yang dilakukan secara teratur. Anak dapat mulai dengan banyak bermain dan mempelajari hal baru yang mudah ditemuinya. Berikan semangat agar anak Anda aktif melakukan aktivitas fisik sejak usia dini.
b.      Usia dua tahun
Di usia dua tahun, anak cenderung suka dengan hal yang tidak teratur, bebas dan tanpa peraturan. Anda dapat mengajaknya olahraga sambil bermain seperti berlari-lari kecil, mengejar mainan, mendorong ayunan, bermain air atau melakukan banyak gerakan yang menyenangkan namun juga dapat menyehatkan fisiknya.
c.      Usia tiga tahun
Sedangkan anak pada usia tiga tahun mulai dapat mengubah arah gerakannya misalnya belok kanan, kiri, depan atau belakang. Dengan kemampuan seperti itu, Anda dapat mengajaknya lari-lari kecil sekitar 5-10 menit setiap harinya. Lakukan variasi kegiatan olahraga dengan mulai mengajarkan anak berenang, bermain baseball dan berbagai permainan lain yang memiliki aturan permainan.
d.      Usia empat hingga lima tahun
Anak dapat bermain dalam aturan yang lebih kompleks. Ajaklah ia bermain dan belajar menggelindingkan bola, menangkap bola dan bermain sepeda walaupun pada umumnya mereka belum mampu membedakan daerah mana yang berbahaya untuk bermain. Untuk itu, katakan kepada sang anak agar jauhi jalan raya atau tempat yang asing baginya. Dalam hal ini, pengawasan Anda sebagai orangtua sangatlah diperlukan.
Contoh-contoh gerakan yang dapat menyenangkan anak-anak:
1)  Mulailah melatih anak melempar bola yang kecil. Anda menjadi sasaranya, dan tangkaplah bila itu dengan kedua tanagn anda. Kemudian berikan pelajaran menangkap bola dengan kedua tanganya, lemparkan bola dengan hati-hati. Jika bola terlalu kecil gantilah dengan bola yang sedikit lebih besar. Dalam latihan ini, anak dilatih mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata. Dan kita harus sabar melatihnya.
2)  Anak-anak senang memanjat dan berayun-ayun maka dari itu buatlah tempat memanjat dihalaman rumah. Ini merupakan permulaan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas.
3)  Ajarkan kepada anak-anak secara progresif bagaimana cara melompat, kemudian cara berlari dan melompat. Mulailah melompat dengan kedua kaki dan mendarat dengan kedua kaki pula tanpa lari. Jika sudah dapat melompat, ajarkan lari dan melompat melalui bantal. Pada tahap ketiga, ajarkan lari, lompat dan lari, sehingga anak dapat berlari setelah melompat.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melatih anak-anak:                         
1)  Sabar. Sebab anda tidak dapat mengharapkan hasil begitu cepat nampak.
2)  Tekun. Latihan akan memakan banyak waktu dan semua membutuhkan ulangan-ulangan.
3)  Variasi. Anak-anak memerlukan banyak variasi.
4)  Menyenangkan. Anakl-anak harus menyenangi permainan-permainan tersebut.
3                     2.   Olahraga Bagi Usia Sekolah Dasar
a.      Usia enam sampai delapan tahun
Ketika anak mulai masuk sekolah dasar, fisik maupun mentalnya lebih matang. Pertumbuhan yang nampak sangat jelas dengan bertambahnya panjang lengan dan kaki. Koordinasi antara tangan dan mata serta kaki bertambah pula. Keberanianya juga lebih berkembang. Pengenalan lingkungan lebih luas dengan perkembangan sosialisasi dan berlatih bersama teman sekolah. Terutama gerakan keseimbangan dan koordinasi gerakan. Anak merasa mudah lelah dan perhatian untuk kelompok masih kurang. Meskipun dorongan dan nasihat diperlukan tetapi anak memerlukan kebebasan mengunakan kekuatannya. Apabila salah satu cabang olahraga dipilih sejak masa ini, terdapat kecenderungan dipertahankan untuk prestasi. Hal ini terjadi baik pada anak laki-laki maupum perempuan. Anak perempuanpun karena itu harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas, dan sangat berguna untuk memelihara berat badanya.
Dalam permainan olahraga, anak-anak pada usia ini sudah siap untuk menggunakan alat pemukul seperti raket atau bat. Semua olahraga kompetitif menjadi sangat menarik baginya. Inilah waktu yang sangat baik untuk melatih senam. Tentunya harus dalam pengawasan pelatih yang baik dan sabar, karena ada beberapa gerakan yang menakutkan bagi anak pada usia ini, misalnya gerakan jungkir balik.
b.      Usia sembilan sampai dua belas tahun
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan peningkatan kekuatan. Anak putri waktu pertumbuhanya lebih awal 1-2 tahun. Koordinasi tangan mata lebiih baik, demikian pula gerakan otot yang kecil.
Dianjurkan memberikan sebanyak mungkin latihan cabang olahraga untuk mengembangkan kecepatan maupun gerakan dinamis (senam, lari cepat, loncat indah, tennis meja, basket, skating, dll). Anak berkesempatan mempelajari perinsip-perinsip dasar teknik dan alat tubuh secara keseluruhan.
Pada akhir usia ini terdapat perbedaan perhatian macam olahraga antara pria dan wanita dan anak memandang bahwa ukuran fisik menentukan. Berhasil atau tidaknya suatu latihan pada masa ini dapat mengakibattkan fiksasi menetap, hambatan, sikap negatif terhadap olahraga ( Astrand dan Rodahl, 1970; Vries, 1971; Bailey,1973; Morehouse; dan Miller, 1976).
4                   3. Olahraga bagi usia sekolah menengah usia tiga belas sampai lima belas tahun
Merupakan masa penelitian diri sendiri terhadap latihan olahraga. Pertumbuhan jaringan telah berhenti pada masa ini, akan tetapi tulang dan ligamen belum cukup kuat untuk beban latihan yang berat. Kecelakaan sering terjadi pada tulang panjang di daerah discus epiphyseus ( Warl, 1979). Sedang frekuensi kecelakaan tinggi pada sepak bola dan angkat besi, rendah pada tenis dan berenang. (Sarrick & Requa, 1978)
C.    Manfaat Olahraga Bagi Anak
Olahraga banyak mempunyai manfaat diantaranya adalah sebagai beriku:
11.  Meningkatkan Kesehatan
Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko penyakit diabetes dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan mencegah obesitas.
22.  Meningkatkan Kecerdasan
Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak. Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.
33.  Lebih Sportif
Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan. Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa, sikap sportif ini akan terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan berusaha melakukan yang terbaik dan sportif.
44.  Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak. Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan antaranggota, dan ini akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.
55.  Membangun Percaya Diri
Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir positif tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan. Aktivitas fisik ini akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri sendiri.
66.  Mengajarkan Kerjasama
Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat berolahraga.
77.  Membantu Menentukan Target
Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.
88.  Membina Ketekunan
Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini biasanya  terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di pertandingan berikutnya.
  9.  Menghindarkan Tindak Kriminalitas
Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan tidak benar, dan juga tindak kriminal.
 10. Memberi Kebahagiaan
Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan lain-lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan, sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Olahraga adalah segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap-tiap menusia. Olagraga pada anak lebih ditekankan pada aktivitas atau kegiatan yang menyenangkan, karena pada masa anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat senang bermain. Manfaat olahraga bagi anak yaitu dapat membangun fisik dan mental yang baik bagi mereka.
B.   Saran
Dalam mengajarkan olahraga pada anak, dianjurkan untuk tidak memberikan beban yang berlebih. Yang terpenting adalah anak mau bergerak dan merasa senang untuk melakukan olahraga.




Daftar Pustaka

.....................,1951. Kumpulan Makalah Simposium-Forum dan Panel-Forum  Kesehatan Olahraga, fakultas kedokteran UGM : Yogyakarta.
Hinson, Curt. 1995. Fitnes for Children. Includes bibliographical references : Delaware
Sumosardjuno, Sadoso. 1988. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga, Gramedia : Jakarta.
Diakses dari
http://female.kompas.com/read/2012/08/01/16313846/10.Manfaat.Olahraga.Bagi.Anak. Pada hari senin, 17 September 2012 pukul 15.13 WIB